Halaman

24 Juni 2009

Tentang Chocolate

Cokelat terjemahan dari chocolate dalam bahasa inggris menunjukkan hasil olahan bubuk cocoa (kokoa), dan biji yang diolah menjadi bubuk tersebut dinamakan biji kakao...
Biji kakao mengandung sekitar 600 komponen kimia dan sekitar 230 dianggap bermanfaat bagi kesehatan. Kebanyakan dari komponen ini berupa polifenol (flavonoid) yang mampu bertindak sebagai anti oksidan. Namun kenyataannya biji kakao mengandung jumlah flavonoid alami yang lebih kaya dibanding brokoli atau teh hijau.

Anti oksidan adalah zat pencegah oksigen bergabung dengan zat lain untuk menimbulkan kerusakan pada sel-sel tubuh. Di dalam darah, anti oksidan adakan membersihkan "radikal bebas" yakni molekul kecil reaktif penyebab kerusakan tubuh, yang dapat memicu terjadinya penyakit serius, seperti penyakit jantung dan kanker.

Pada dasarnya cokelat sesungguhnya baik, kecuali kalorinya saja yang tinggi. Setiap 100 gram cokelat bubuk (cocoa) menyimpan 298 kalori, sebaian besar merupakan sumbangan kalori dari 23.8 gram "lemak baik". Tetapi sayangnya, cokelat selama ini terlanjur di cap jahat. Padahal yang membuatnya terkesan demikian justru "kawan-kawannya" seperti gula, mentega, krim, susu. Setelah mereka bersekutu menjadi black forest atau brownies, sifat baik cokelat jadi tertutupi. Kudapan cokelat tersebut menjadi sarat sukrosa, lemak jenuh yang mengganggu kesehatan.

Cokelat pernah dituduh sebagai penyebab obesitas karena kandungan lemak, kalori dan gulanya. Tetapi pada tahun 2001, The American Cocoa Research Institute menemukan bukti bahwa cokelat bubuk (cocoa) dan dark chocolate justru bisa mendorong terbentuknya kolesterol baik di dalam tubuh hingga 4%. Ini karena cokelat mengandung flavonoid dan polifenol, yang merupakan anti oksidan yang bisa menurunkan kadar kolesterol, mengurangi resiko tekanan darah tinggi, mengurangi efek penuaan, juga membersihkan radikal bebas dari dalam tubuh. Jenis cokelat yang kandungan flavonoidnya cukup tinggi adalah dark chocolate.

Berbagai Jenis Cokelat dan Olahannya

Masih banyak orang yang salah kaprah menganggap cokelat adalah bumbu, penyedap atau persa, padahal cokelat adalah makanan yang kaya manfaat. Cokelat dijual dalam bentuk cokelat masak (baking chocolate), semi - sweet chocolate, milk chocolate, dan bubuk/tepung cocoa. Lalu jenis cokelat mana yang mesti anda pilih??

Agar tak salah pilih, simak sifat dan rasa aneka cokelat serta kandungan kakao dalam setiap jenis cokelat.....
  1. Kandungan kakao 100%, jenis unsweetened chocolate atau biasa disebut dengan cokelat cair.
  2. Kandungan kakao 35-99%, jenis bittersweet atau semi sweet, dark, extra dark, atau extra bittersweet.
  3. Kandungan kakao 15-34%, sweet chocolate mengandung 12% susu di dalamnya.
  4. 10% cokelat cair ditambah 3.39% susu yang mengandung lemak disebut milk chocolate
  5. 20% minyak kakao, 14% bubuk susu ditambah 3.5% susu yang mengandung lemak disebut white chocolate.
More dark chocolate, Please.......!
Konsumsilah dark Chocolate, karena dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk memetabolisme gula dalam makanan. Tapi ingatlah, bahwa dark chocolate tinggi kalori. 100 gram dark chocolate mengandung sekitar 500 kalori. Jadi... kalau tetap ingin memakan cokelat, anda bisa menurunkan asupan kalori dengan juga makan makanan lain.

Berikut ini tips memakan cokelat tetapi tetap sehat :
  1. Cokelat berkualitas tinggi mengandung persentase padatan cocoa yang lebih tinggi. warnanya cokelat atau cokelat tua dan mengkilap. Hindari cokelat yang ada titik putih pada permukaannya, berlubang kecil atau berwarna agak abu-abu.
  2. Mengkonsumsi cokelat dalam jumlah banyak tidak baik karena tinggi kalori. Sedikit saja sudah cukup, karena segala sesuatu yang terlalu berlebih tidaklah baik bagi kesehatan.
  3. Konsumsi cokelat untuk mengurangi rasa lapar sehingga nafsu makan jadi berkurang dan membantu mengontrol porsi.
  4. Untuk menghindari makan cokelat berlebihan, makanlah setelah makan siang atau makan malam.
note : Konsumsilah dark chocolate sebanyak 1 ons per hari atau 7 ons per minggu...

Sumber : dark Chocolate Healing - Pangkalan ide



Tidak ada komentar:

Posting Komentar